"Sebuah Konsorsium Para Filsuf Amatir"

Minggu, 28 Januari 2018

TIPS MENJAGA HATI



Terdapat lima prinsip dasar (ushul khamsah) atau alasan kenapa kita harus menjaga hati, dalam pandangan Imam al-Ghazali, di antaranya:
1.      Karena Allah mengetahui tiap bisikan, ucapan, kebenaran maupun kepalsuan yang kita simpan dalam dada. Sebagaimana firmanNya:
..إنه عليم بذات الصدور.
Sesungguhnya, Dia Mahamengetahui apa yang dalam hati

Di ayat yang berbeda
..والله يعلم ما فى قلوبكم
Dan Allah mengetahui apa-apa yang terdapat dalam hati kalian

2.      Tersebut dalam sebuah hadits bahwa,
إن الله لاينظر الى صوركم وأبشاركم وإنما ينظر الى قلوبكم
Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk dan materi kalian. Sesungguh, yang dilihat olehnya adalah hati kalian
Dengan demikian, maka hati adalah objek yang diniliai oleh Tuhan. Sebab itu, sungguh mengherankan jika ada yang mencari kemulian hanya dari sesuatu yang meteriil dengan meninggalkan sama sekali hati (baca: spiritualitas) dan aspek-aspek batin dalam dirinya.


3.      Hati adalah raja (mulk mutha’) atau pemimpin (ra’is muttaba’), sedangkan seluruh anggota tubuh (al-a’dha`) adalah pengikutnya. Sebab itu, jika pemimpinnya baik, pun demikian dengan pengikutnya. Dalam hal ini maka sangat relevanlah jika Nabi Saw pernah bersabda:
إن فى الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب
Sesungguhnya dalam fisik manusia terdapat segumpal darah, jika ia baik maka seluruhnya akan baik. Sebaliknya, jika ia buruk maka seluruhnya akan buruk. Ingatlah, bahwa segumpal darah tersebut adalah hati
4.      Sebab hati adalah perbendaharaan (khizanah) dari setiap esensi istimewa (jauhar nafiis) dalam diri manusia. Bahkan akal, ma’rifatullah (pengetahuan tentang Tuhan)—yang menjadi penyebab kebahagian dunia-akhirat—dan bashirah (eye of heart) ada di dalamnya. Selain itu, niat tulus yang menjadi landasan ibadah, berbagai macam pengetahuan, kebijaksanaan, akhlak mulia dan hal-hal positif lainnya.
5.      Karena hati memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh anggota fisik manusia lainnya. Keunggulan yang pertama, hati adalah tempat ilham dan—sekaligus—bisikan negatif. Ilham adalah ajakan baik dari malaikan sedangkan rayuan negatif dimotori oleh setan dkk. Kedua, hati memiliki kesibukan lebih banyak dibanding anggota badan lainnya, karena ia menjadi medan pertarungan antara dua pasukan: akal dengan prajuritnya dan hawa nafsu dengan bala tentaranya. Ketiga, hati memiliki intensitas hasrat (‘awaridh) yang berjuta ragam dan tak terbendung. Berbeda halnya dengan mata, meski ia bisa memiliki kemampuan melihat banyak hal, namun cukup mengatupkan kelopak mata dan objek yang akan dilihat akan segera lenyap dalam pandangan. Begitu juga dengan lidah, saat ia hendak menghamburkan kata-kata, bisa saja dicegah dengan menutup bibir rapat-rapat dan tak satupun kata yang akan meloncat keluar melewati bibir tersebut. Keempat, diagnosis hati lebih sulit dibanding anggota tubuh lainnya. Sebab ia tidak tampak (ghaib), bahkan hampir tak terasa bahwa kita memilikinya. Kita tidak memiliki alat ukur kesehatan yang benar-benar mumpuni, sebagaimana yang dimiliki oleh anggota tubuh lainnya. Kelima, hati sangat fluktuatif. Sehingga bisa dibenarkan pendapat yang menyatakan bahwa penamaan hati (qalb) karena fluktuasinya (li taqallubihi).
Itulah lima prinsip yang menjadi alasan bagi manusia untuk senantiasa menjaga dan memelihara hati yang dimilikinya. Hati adalah anugerah, sebab ia merupakan salah satu bentuk cinta kasih Tuhan kepada kita.

Semoga bermanfaat.

:: Kajian Minhaj al-‘Abidin, yang diampu oleh Ust. Ach. Dhafir Zuhri ::

Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Info

Lorem ipsum no has veniam elaboraret constituam, ne nibh posidonium vel.

Cari Blog Ini

Find Us On Facebook

Featured Video

Featured Video

About

   
WhatsApp Dp

Pages - Menu

Popular Posts