"Sebuah Konsorsium Para Filsuf Amatir"

Senin, 15 Januari 2018

EIDOS PLATO

 Oleh: Maria Ulfa.



Pemikiran filsafat Plato tentang dunia idea,kata idea atau eidos berasal dari bahasa yunani yang berarti visi atau kontlempasi. Bagi Plato , ide-ide merupakan asal usul bagi segala sesuatu.
Bedanya antara Socrates dengan Plato adalah ,Socrates tidak mengajar ,hanya berdialog saja sedangkan Plato intensive mengajar hanya saja Plato tidak terlalu menentang adanya mitologi karna menurut nya mitos bisa keluar dari mulut orang yang suka bercerita dan biasanya orang yang suka bercerita suka mengada-ngada membuat crita atau kisah yang sebenernya tidak ada, kadang juga adanya mitos itu di munculkan oleh para orang tua untuk menakut-nakuti anak mereka supaya tidak nakal. Tapi inti filsafat Plato adalah ide, baginya ide tidak di ciptakan dari pemikiran justru pemikiran lah yang tergantung pada ide-ide.

Pemikiran filsafat Plato adalah gagasannya mengenai dunia ide-ide. Dunia ide-ide ini di kembangkan dari pemikiran gurunya Socrates sebagaimana telah di jelaskan Socrates memiliki definisi-definisi yang di peroleh melalui metode induksi. Plato membawa jauh definisi itu ke alam ide-ide sehubungan dengan itu, ide-ide plato tidak tegantung pada pemikiran. Ide-ide tersebut juga tidak tergantung pada hal-hal yang nyata dan dapat diindra. Sebaliknya, pemikiran dan hal-hal yang dapat diindra tergantung kepada ide-ide. Jika ide-ide tidak ada, maka pemikiran dan hal-hal yang dapat diindra tidak akan pernah ada. di sini terlihat bagaimana Plato mengembangkan definisi yang ditemukan gurunya, Socrates. dari sini pula, perbedaan definisi Socrates dengan ide-ide Plato tampak nyata. Bagi Plato, definisi ditemukan karena adanya dunia ide-ide. 

Untuk mengetahui adanya dunia ide-ide, kita bisa mengambil contoh dari ilmu pasti misalnya mengenai segitiga yang sebenarnya ada di dalam dunia ide kita bisa buktikan dengan menggambar segitiga , segitiga yang kita gambar itu tiruan dari segitiga yang ada di dalam dinia ide kita, sebab banyak orang yang menggambar segitiga tapi dalam  bentuk  tidak sama ada yang lebih besar ada yang lebih kecil hal ini membuktikan bahawa segitiga yang sebenernya ada di dalam dunia ide. Jika masih belum percaya, cobalah segitiga yang anda gambar di hapus, setelah anda menghapusnya tentu anda bisa menggambar segitiga lagi, hal ini terjadi karna segi tiga ada di dalam duni ide yang abadi. ini juga menjadi bukti bahwa yang nyata tergantung pada dunia ide.  Bagi Plato ,segala yang tampak nyata dapat menjadi contoh adanya dunia ide-ide yang abadi.

Untuk lebih mengerti dunia idea Plato ada sebuah kisah yang cukup terkenal untuk memahami dunia idea Plato yakni tentang analogi gua ,di mana manusia di bandingkan seperti orang-orang tahanan yang sejak lahirnya terkurung dan terbelenggu di dalam gua. Di belakang mereka ada api yang menyala ,sementara mereka hanya dapat menghadap ke dinding gua. Beberapa budak belian berjalan –jalan di depan api itu sambil memikul bermacam-macam benda .hal itu mengakibatkan bermacam-macam bayangan yang jatuh pada dinding gua. Karena orang-orang tahanan itu tidak dapat melihat ke belakang mereka hanya menyaksikan bayangan, dan bayangan itu di sangka mereka sebagai realitas yang sebenarnya dan tidak ada lagi realitas yang lain. Namun , setelah beberapa waktu, seseorang tahanan di lepaskan. Ia melihat di belakang mereka, yaitu di mulut gua,ada api yang menyala. 

Ia mulai memperkirakan bahwa bayangan-bayangan yang di saksikan mereka tadi bukanlah realitas yang sebenernya.lalu,ia diantar ke luar gua, dan ia melihat matahari yang menyilaukan matanya. Mula-mula, ia berpikir bahwa ia sudah meninggalkan realitas. akan tetapi, berangsur-angsur ia pun menginsafi bahwa justru itulah realitas yang sebenarnya dan ia menyadari bahwa dulu ia belum pernah menyaksikannya. Lalu, ia ke dalam gua , ya, ke tempat kawan-kawannya yang masih di ikat di situ. Ia bercerita kepada kawan-kawannya bahwa yang di lihat mereka pada dinding gua itu bukanlah realitas yang sebenarnya melainkan hanyalah bayangan. Namun kawan-kawannya itu tidak mempercayai perkataannya, dan seandainya mereka tidak terbelenggu, pasti mereka akan membunuh siapa saja yang mencoba melepaskan  mereka dari belenggu.

Menurut Plato, dalam dunia ide-ide terdapat hierarki. Dan puncak segala ide ialah ide ‘’yang baik’’ ide yang baik ini ibarat matahari yang menjadi penerang segala sesuatu. Misalnya, dengan cahaya matahari kita bisa mnelihat dan mengenali segala sesuatu. Demikian juga ide ‘’yang baik ‘’ merupakan sebab pengetahuan dan kebenaran oleh karna itu ide ‘’yang baik’’ berada di tempat yang paling tinggi dan paling indah daripada ide-ide yang lain.
                                                                                                                                           
                                   



                                                                                                           





Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Info

Lorem ipsum no has veniam elaboraret constituam, ne nibh posidonium vel.

Cari Blog Ini

Find Us On Facebook

Featured Video

Featured Video

About

   
WhatsApp Dp

Pages - Menu

Popular Posts