"Sebuah Konsorsium Para Filsuf Amatir"

Senin, 29 Januari 2018

Filsafat Hijrah


Saat Rasulullah Saw. memerintahkan kaum muslimin hijrah dari Makkah menuju Madinah, adalah Abu Bakar Ra., orang yang begitu bahagia karena secara pribadi diajak Rasul menemani beliau hijrah secara sembunyi-sembunyi.
Dan seketika itu Abu Bakar membeli dua ekor unta dan menyerahkannya kepada Rasul untuk memilih unta mana yang hendak dikendarai beliau. Terjadilah dialog berikut:
“Aku tidak akan mengendarai untuk yang bukan milikku”
“Unta ini kuserahkan untukmu, Ya Rasul”
“Baiklah, tapi aku akan membayarnya”
Akhirnya dengan berat hati Abu Bakar pun setuju untuk ‘menjual’ salah satu untanya kepada Rasul.
***

Dari kisah di atas, kita tentu bisa mengernyitkan dahi sembari mengajukan tanya, “mengapa Nabi Saw. bersikeras untuk membelinya?” “bukankah sebelumnya beliau pernah menerima pemberian Abu Bakar?”
Namun demikian, terdapat hikmah agung yang hendak diajarkan Rasul dalam peristiwa di atas. Beliau ingin menunjukkan bahwa hijrah, yang secara harfiah diartikan “pindah,” dari tempat atau kondisi apapun untuk menuju keadaan yang lebih baik harus dilakukan dengan curahan tenaga, pikiran, jiwa dan raga semaksimal mungkin.

Sederhanya,

Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Info

Lorem ipsum no has veniam elaboraret constituam, ne nibh posidonium vel.

Cari Blog Ini

Find Us On Facebook

Featured Video

Featured Video

About

   
WhatsApp Dp

Pages - Menu

Popular Posts