"Sebuah Konsorsium Para Filsuf Amatir"

Sabtu, 20 Januari 2018

Aristoteles dengan Hylemorphismenya



Oleh: Lutfiah


Siapa Aristoteles itu? Lalu ada apa dengan Hylemorphismenya ?
Aristoteles adalah filsuf pasca Socrates yang berguru pada sayyid Aflathun alias Plato selama 20 tahun. Meski telah lama belajar pada gurunya (Plato), namun hampir semua karyanya bertentangan dengan Plato, tak terkecuali dengan Hylemorphismenya. 
Istilah Hylemorphisme berasal dari bahasa Yunani, hyle artinya materi dan morphis yang berarti bentuk.
Plato (guru Aristoteles) mengatakan bahwa idea (bentuk) dan memesis (materi) itu terpisah , tapi Aristoteles mengatakan materi dengan bentuk itu tidak berlawanan tetapi menyatu (bertemu) pertemuan materi dan bentuk itu disebut Hylemorphisme. Seperti kayu, kayu adalah materi dari bentuk meja, kursi dan lain-lain. Proses kayu menjadi meja itulah pertemuan yang dimaksud Aristoteles yang disebut  Hylemorphisme. 

Munculnya konsep Hylemorphisme dari 4 sebab (causa) 
1. Causa materi (sebab bahan)
2. Causa forma (sebab bentuk)
3. Causa efesien (seba karya)
4. Causa final (sebab tujuan)
Menurut Aristoteles tidak ada barang yang tidak berbentuk, segala yang ada adalah materi yang berbentuk karena segala materi sudah mempunyai bentuk. Apa yang dalam suatu hubungan berupa materi (potensial), dalam hubungan lain bisa jadi bentuk (aktualitas). Sepeti kayu, kayu adalah materi dari bentuk meja,bentuk kursi, bentuk pintu dan lain-lain. Kayu itu potensial, dan meja itu aktualitas. Meja bisa diubah menjadi alat penggorengan (spatula), maka meja itu disebut potensial dan alat penggorengan itu disebut aktualitas. Alat penggorengan itu bisa di rubah lagi menjadi sendok, maka alat penggorengan itu disebut potensionalitas, dan sendok disebut aktualitas, dan seterusnya begitu higga pada titik akhir yang tidak bisa di rubah lagi. 
Seperti halnya meja dan alat penggorengan tadi keduanya mempunyai dua kedudukan yaitu yang awalnya aktualis menjadi potensionalis karena kedua materi tersebut masuh bisa di perkecil (dirubah) lagu itulah yang di maksud “apa yang dalam suatu hubungan berupa materi (potensial), dalam hubungan lain bisa menjadi bentuk (aktualitas).  

Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Info

Lorem ipsum no has veniam elaboraret constituam, ne nibh posidonium vel.

Cari Blog Ini

Find Us On Facebook

Featured Video

Featured Video

About

   
WhatsApp Dp

Pages - Menu

Popular Posts