Siddhartha Gautama
"Sekarang tidak akan ada yang menolongmu. Silahkn katakan permintaan terakhirmu, sebelum kulibas dengan pedang ini" gertaknya.
Sidarta tetap tenang, "coba kau potong selembar daun di pohon itu"
"Sekarang" sambung Sidarta, "kembalikan daun itu seperti semula"
"Kau gila! Mana mungkin bisa kmbali seperti semula"
Sembari trsenyum, Sidarta berucap, "Anda tentu lebih gila jika menganggap diri Anda perkasa. Menghancurkan dan merusak adalah pekerjaan biasa, anak-anak pun bisa melakukannya."
***
Yang Perkasa sanggup mencipta, merawat dan memelihara. Si bijak mengetahui kelemahannya. Sedang si dungu sibuk berdusta, tanpa mngetaui ketololannya!
