"Sebuah Konsorsium Para Filsuf Amatir"

Kamis, 14 September 2017

Bisakah Mengingat Tuhan?

Bisakah Mengingat Tuhan?

Mengingat sesuatu yang berbentuk tidaklah sulit seperti mengingat wanita cantik nan jelita, seputih abu, bodi seksi bak gitar gambus dari Turki. Namun, bagaimana kita membayangkan sesuatu yang tak berbentuk dan tidak bisa diindra seperti ilmu, akal dan waktu, hingga  bermuara pada “bagaimana kita mengingat Tuhan(?)”

Membuka wacana dengan menelaah kinerja akal, yang memiliki daya imajinasi (mengabstraksikan hal yang materi) berfungsi untuk membayangkan, daya konsepsi (menangkap realitas non-materi) berfungsi untuk memahami. Begitupun dengan cinta yang tidak bisa diimajinasikan hanya bisa dipahami. Selaras dengan imajinasi yang berasal dari kata image yakni gambar, oleh karenanya cinta tidak bisa digambarkan namun hanya bisa dipahami dan dirasakan.

Jika demikian, bagaimana dengan mengingat Tuhan?
Disebutkan dalam sebuah hadits,
من عرف نفسه فقد عرف ربه
“Barang siapa yang mengenali dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya”.

Dengan cara merenungi segala kelemahan, kita akan menemukan Kekuatan Eksternal yang mengatur dan berkuasa pada diri kita, yaitu Tuhan. Demikian, kita bisa mengingat Tuhan dalam refleksi dan pikiran filosofis.
Diperkuat dengan dawuhnya imam Ghazali,
 كل الاشياء تستبان بأضدادها
“Segala sesuatu akan menjadi jelas dengan kebalikannya.”

Apakah yang jelas pada siang hari? Tak jarang kita akan menjawab sesuatu yang kita indera seperti tembok, manusia dan sederet materi di sekitarnya. Padahal semua yang kita anggap jelas di siang hari akan tersapu ditutupi malam. Dari sini kita akan mengerti bahwa kejelasan yang paling hakiki adalah secercah cahaya yang terlupakan. Karena hanya dengannya, segala yang ada menjadi tampak. Kapan kita sadari hal ini? Tentu ketika gulita menyapa. “Sesuatu itu akan berharga ketika ia pernah tiada.”

Jauh daripada itu, kita tidak berhenti pada pemahaman namun melanjutkan ke relung-relung rasa yang paling  dalam,  dengan menyatukan segala konsepsi (pemahaman) hingga kita melebur bersama cinta dan kasih-Nya. “Dan ketika mengingat Allah hati mereka bergetar”. Begitulah kira-kira senandung al-Quran.



Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Info

Lorem ipsum no has veniam elaboraret constituam, ne nibh posidonium vel.

Cari Blog Ini

Find Us On Facebook

Featured Video

Featured Video

About

   
WhatsApp Dp

Pages - Menu

Popular Posts