"Sebuah Konsorsium Para Filsuf Amatir"

Selasa, 05 September 2017

Kanan Lebih Baik


Dikisahkan dalam kitab Dardir, setelah Nabi Muhammad Saw. berangkat dari Makkah dan singgah di beberapa tempat, akhirnya beliau sampai di Baitul Muqaddas. Kemudian, beliau masuk ke masjid itu dengan melewati "pintu sebelah kanan".
***
Hikmah yang bisa kita petik dari Kisah adalah: dalam cerita ini, pelajaran berharga yang disampaikan Nabi adalah bahwa, keselarasan antara tujuan dan cara merupakan hal yang niscaya. Secara kasat mata, kita akan menyimpulkan, baik melewati pintu sebelah kanan ataupun kiri, tetap saja pada akan berhasil memasuki masjid. Namun demikian, ada nilai-nilai yang tersembunyi di antara "kanan" dan "kiri"; sama seperti "atas" dan "bawah." Meski sama-sama menunjuk arah, kita akan berpendapat bahwa "kanan" dan "atas" lebih mulia dibanding "kiri" dan "bawah."
Rukun wudhu akan tetap ada enam, baik kita mengaji kepada kyai ataupun kepada bromocorah, hanya saja "nilai tersembunyi" yang diperoleh akan membuat lebih rajin berwudhu' bagi mereka yang mengaji kepada kyai, dibanding dengan mereka yang belajar kepada bromocorah.
Sehingga, dalam konteks ini, "hidup" sebagai determinasi (yang satu menyebabkan yang lain) dan akumulasi (yang satu melengkapi yang lain) mendapati legitimasi konkretnya.


Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Info

Lorem ipsum no has veniam elaboraret constituam, ne nibh posidonium vel.

Cari Blog Ini

Find Us On Facebook

Featured Video

Featured Video

About

   
WhatsApp Dp

Pages - Menu

Popular Posts