"Sebuah Konsorsium Para Filsuf Amatir"

Minggu, 31 Desember 2017

Globalisasi dan Selembar Kertas Origami



Oleh: Herlianto, (santri STF Al Farabi Malang).

Rupanya, dunia ada di saku kita masing-masing. Coba lihat dan keluarkan! Dunia itu merengkuh dalam ukuran yang tak lebih dari 10x8 sentimeter, portable, dan dapat dibawa kenama-mana. Untuk melihat isi dunia yang kita bawa ini cukup dengan tekan tombol “unlock” dan ketik dunia mana yang ingin dilihat. Maka, seketika kita berselancar dan menyusuri ruang-ruang dunia, mengamati turis-turis Italia yang “semok” mengenakan bikini sekedar berjemur di bibir pantai atau di atas perahu kecil. Melirik segerombolan gadis-gadis Amerika merayakan pesta sepeda tanpa busana di jalanan protokol. Juga mendapati pelukis-pelukis body painting yang sedang asyik “menggeranyangi” sekujur tubuh bule Jerman dengan kuwas dst.

Sabtu, 30 Desember 2017

TUHAN JUGA CEMBURU



Oleh: Ach. Dhofir Zuhry


“… Allah sekali-kali tidak menjadikan dua buah hati
dalam rongga dada seseorang…” (QS: Al-Ahzab, 33: 04)

Adakah di antara kita yang tidak pernah cemburu?, bisakah kita menghindar darinya?, apakah cemburu memang memiliki keselarasan diametral dengan segala bentuk aksentuasi hidup kita? Dan yang lebih penting, sanggupkah kita menjadikan kecemburuan itu sebagai sebuah kekuatan “lain” bagi kita?  
Dunia, alam raya tempat segala kepalsuan hidup yang paling genit ini memang akan terus memuai (expanding universe) yang tentu saja akan diikuti oleh perkembangan dan perluasan nilai (expanding values) dalam segala aspek kehidupan, begitu juga dengan cemburu dan kecemburuan. Diapresiasi dari disiplin ilmu mana pun, cemburu memang sama tuanya dengan usia sejarah umat manusia, terhitung sejak penduduk bumi baru berjumlah enam orang (Adam As, Hawa, Qabil, Habil dan kedua orang saudara perempuannya), cemburu memang telah ada dan berbuntut peristiwa pembunuhan untuk pertama kalinya, bahkan, konon Adam As “terusir” dari surga lantaran kecemburuan Iblis.

Jumat, 29 Desember 2017

Khilafah, Dibanting Pecah

Oleh: Herlianto .

Masihkah khilafah menjadi jawaban atas persoalan masyarakat, keummatan dan kenegaraan di abad modern ini? Pertanyaan ini menjadi rumit untuk dijawab lebih-lebih melihat perkembangan belakangan, khususnya setelah salah satu pengusung khilafah (HTI) resmi ditamatkan riwayatnya oleh negera. Ormas (atau partai belum jelas) tersebut tidak memiliki antibodi untuk merekoveri diri dan menyelamatkan sistemnya. Satu-satunya yang dimiliki adalah kemampuan cuci otak (brain wash) atas generasi unyu-unyu yang ingin segera pesta seks di surga dan menikmati segala level orgasme.

Kamis, 28 Desember 2017

KRISTUS TANPA NAMA


"Apa pun yang Anda ingin orang lain lakukan untuk Anda, lakukanlah hal itu untuk mereka—itulah hukum Tuhan dan ajaran para Nabi."
(Matius 7:12, Lukas 6:31)

Kelihatannya, firman Tuhan dalam Injil Matius dan Lukas tersebut sangat akrab kita dengar dari berbagai Kitab Suci agama-agama, terutama Islam, Konghucu dan Budha. Ajaran sang Juru Selamat itu begitu aktual sehinga seolah-olah Yesus bertutur hari ini, dalam konteks zaman ini, bukan lebih dari dua milenium silam. Apa yang kita perlu cermati dan garisbawahi adalah bahwa agama memiliki ajaran cinta-kasih universal. Bagaimana pernyataan ini bisa diuji kebenarannya?

Selasa, 26 Desember 2017

PARA PENJUDI

Oleh: Alexander B.


Jika di lihat dari sudut pandang beberapa agama berjudi merupakan perbuatan yang diluar garis agama.
Meskipun sebenarnya masih dalam koridor agama karena masih mendapat tanggapan dari agama sebagai sesuatu yang dilarang.

Pada dasarnya kita semua adalah penjudi.
Kita mempertaruhkan sesuatu untuk sesuatu yang lain.
Sebagai contoh kita mempertaruhkan waktu demi tujuan mendapat uang, jabatan, atau sekedar mendapatkan standing applause.

Kamis, 21 Desember 2017

IKAN BUKAN IKAN


oleh: Ach Dhofir Zuhry.


Untuk menemukan, Anda harus mencari. Untuk mencari, Anda perlu merentangkan tidak hanya pandangan, tapi juga pikiran. Banyak orang pergi memancing seumur hidupnya tanpa menyadari bahwa bukan ikan yang ia cari, melainkan kepuasan. Padahal, Anda tahu bahwa kepuasan tidak memiliki batas dan garis finish yang jelas. 

Jika demikian, tentukan "batas" kepuasan Anda, pastikan target kebahagiaan Anda. Semakin sederhana keinginan Anda, semakin cepat pula Anda meraih bahagia dan tidak merepotkan banyak pihak, termasuk juga menyulitkan Negara.

Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInEmail

Info

Lorem ipsum no has veniam elaboraret constituam, ne nibh posidonium vel.

Cari Blog Ini

Find Us On Facebook

Featured Video

Featured Video

About

   
WhatsApp Dp

Pages - Menu

Popular Posts